MAKALAH MASYARAKAT SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkandan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam sistempendidikan islam, lingkungan masyarakat harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Lingkungan masyarakat Islam merupakan seperangkap prinsip atau tata
nilai yang terdiri atas aspek akidah, ibadah, akhlak dan syariat yang bersumber
pada nilai-nilai ajaran Islam yang membentuk masyarakat yang islami.
Kajian ini banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an. Oleh karenanya, dalam kajian pendidikan
Islam pun, lingkungan masyarakat mendapat perhatian..Lingkungan dalam perspektif pendidikan Islam harus menunjang tercapainya tujuan pendidikan
Islam. Jika lingkungan tidak sinergis dalam pencapaian tujuan pendidikan,
maka ketercapaian tujuan pendidikan Islam
sangat sulit dilakukan.
Dalam perspektif pendidikan
Islam, lingkungan masyarakat
dapat member pengaruh
yang positif atau negative
terhadap pertumbuhan jiwa dan kepribadian.
Pengaruh lingkungan yang dapat terjadi diantaranya adalah akhlak dan sikap keberagamaannya. Oleh karena itu lingkungan masyarakat dapat menjadi salah satu pusat pendidikan islam.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian pendidikan Islam dan lingkungan pendidikan Islam?
2.
Bagaimana
strategi managemen masyarakat pendidikan Islam?
3.
Bagaimana
peran lingkungan masyarakat sebagai pusat pendidikan Islam?
4.
Apa
contoh dari kegiatan keagamaan masyarakat sebagai pusat pendidikan Islam?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian pendidikan Islam dan lingkungan pendidikan Islam
2.
Untuk
mengetahui strategi managemen masyarakat pendidikan Islam
3.
Untuk
mengetahui peran lingkungan masyarakat sebagai pusat pendidikan Islam
4.
Untuk
mengetahui contoh dari kegiatan keagamaan masyarakat sebagai pusat pendidikan
Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan Islam dan Lingkungan Pendidikan Islam
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik
kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan
manusia yang ideal.[1]Manusia
ideal adalah manusia yang sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan
misi kerasulan Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Pendidikan
Islam adalah suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam
yang diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad SAW (Azyumardi Azra, 1998: 5). Jadi Pendidikan
Islam adalah proses bimbingan kepada peserta didik secara sadar dan terencana
dalam rangka mengembangkan potensi fitrahnya untuk menapai kepribadian Islam
berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.
Secara
harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari
kehidupan, baik berupa fisik seperti alam jagat raya dengan segala isinya,
maupun nonfisik, seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai dan adat
istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang
berkembang, serta teknologi.Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan
itu tidak hanya terdapat sejumlah faktor pada sesuatu saat, melainkan terdapat
pula faktor-faktor lain yang banyak jumlahnya, yang secara potensial dapat
mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak. Tetapi secara aktual hanya
faktor-faktor yang ada di sekeliling anak tersebut yang secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku anak.
Secara
Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam
tubuh anak, seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem syaraf,
peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indoktrin,
sel-sel pertumbuhan dan kesehatan jasmani.
Secara
Psikologis, lingkungan mencakup segala stimulasi yang diterima oleh individu mulai
sejak dalam konsepsi, kelahiran, samapi matinya. Stimulasi itu misalnya, berupa
sifat genus, interaksi genus, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan,
minat, kebutuhan, kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual.
Secara
Sosio Cultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi, dan kondisi
eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain.
Lingkungan
pendidikan merupakan lingkungan yang dapat menunjang suatu proses kependidikan
atau bahkan secara langsung digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pendidikan. Dan dari sisi pendidikan Islam, lingkungan pendidikan Islam
merupakan suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang
memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik[2]
B. Strategi
Manajemen Masyarakat Pendidikan Islam
Untuk melaksanakan manajemen masyarakat pendidikan Islam
secara optimal, sebaliknya ditempuh beberapa stategi berlapis, dari yang
bersifat usaha internal, maupun usaha eksternal. Strategi tersebut meliputi
urutan sebagai berikut[3] :
1.
Membangun
citra yang baik pada lembaga pendidikan Islam dengan kejujuran, amanat, dan
transparasi pengelolaan. Terutama, kemampuan membuktikan wujud nyata hasil
pendanaan yang diterima dari negara maupun masyarakat.
2.
Membangun
Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam dengan menunjukkan
prestasi akademik dan prestasi nonakademik kepada masyarakat luas. Prestasi
akademik berupa nilai rapor, ijazah, NEM, nilai cerdas cermat, nilai olimpiade
, dan nilai lomba karya ilmiah. Sementara itu, prestasi nonakademik bisa berupa
prestasi, kejuaraan olahraga, usaha kesehatan sekolah, premuka, dan lain
sebagainya.
3.
Menyosialisasikan
dan memublikasikan kelebihan-kelebihan lembaga pendidikan Islam kepada
masyarakat luas terutama yang sesuai dengan selera masyarakat.
4.
Mengundang
masyarakat luas untuk berkunjung ke lembagapendidikan islam, baik saat menerima
rapor, perayaan hari-hari besar nasional dan keagamaan, wisuda, maupun acara
pertemuan khusus orang-orang tertentu untuk membina kegiatan disekolah.
5.
Mengunjungi
tokoh-tokoh masyarakat. Pihak lembaga hendakan juga melibatkan diri dalam
acara-acara yang dilaksanakan oleh masyarakat.
C. Peran
Lingkungan Masyarakat sebagai Pusat Pendidikan Islam
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki dorongan untuk hidup
bersama-sama yang didasari pemahaman bahwa manusia itu hidup bermasyarakat.
Dalam konteks ini pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi yang
ada dalam diri seseorang agar sesuai dengan tuntutan lingkungan dan masyarakat.
Pendidikan
dan masyarakat saling keterkaitan, masyarakat sebagai subjek atau pelaku
pendidikan, dalam konteks ini pendidikan juga membutuhkan kesadaran masyarakat.
Masyarakat termasuk salah
satu lembaga pendididkan, maka dari itu untuk memperoleh kualitas pendidikan
yang baik maka masyarakat juga harus mempunyai kualitas yang baik.Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga setelah lingkungan pendidikan keluarga
dan lingkungan pendidikan sekolah.[4]
Lembaga pendidikan merupakan suatu wadah berlangsungnya pendidikan
tersebut yang menyangkut lingkungan pendidikan tersebut dilaksanakan.
Lingkungan yang nyaman dan mendukung amat dibutuhkan dan amat berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Demikian pula pada sistem
pendiddikan islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan
karateristik pendidikan islam itu sendiri.[5]
Lingkungan
merupakan hal penting dalam proses terjadinya pendidikan terutama pendidikan
islam. Peran lingkungan masyarakat yang terpenting dalam pendidikan islam
adalah :
1.
Masyarakat diperintahkan Allah sebagai penyuruh kebaikan dan pencegah
kemungkaran
2.
Dalam masyarakat islam seluruh anak dianggap sebagai anak sendiri atau anak
saudaranya
3.
Untuk menghadapi orang orang islam yang membiasakan diri berbuat buruk,
kemudian islam membina dan mendidik masyarakat tersebut
4.
Pendidikan dalam masyarakat juga bisa dilaksanakan dengan kerja sama yang utuh
5.
Pendidikan dalam masyarakat harus mampu menuntun seseorang dalam memilih teman
yang memiliki ketakwaan kepada Allah[6]
D. Contoh Kegiatan Keagamaan Masyarakat
sebagai Pusat Pendidikan Islam
1. TPA
Keberadaan lembaga ini yang biasa disebut dengan Taman
Pendidikan AlQur`an sangat membantu masyarakat untuk mengajarkan AlQur`an
kepada anakanak. Taman Pendidikan AlQur`an merupakan salah satualternatif
Lembaga Pendidikan AlQur`an. Pengajaran dan mempelajari AlQur`an diberikan
kepada anak sejak dini , hal ini dikarenakan AlQur`an merupakan kitab suci
pedoman hidup umat Islam, sehingga umat Islam wajib mempelajari, memahami dan
mengamalkan AlQur`an dengan baik dan benar.
2. Majelis Talim
Majelis taklim di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk menambah ilmu
dan keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman ajaran agama, sebagai ajang
silaturahmi anggota masyarakat, dan untuk meningkatkan kesadaran dan
kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan jamaahnya (Alawiyah, 1997: 78). Masih
dalam konteks yang sama, majelis taklim juga berguna untuk membina dan
mengembangkan kehidupan beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang
bertakwa kepada Allah SWT, menjadi taman rohani, ajang silaturrahim antara
sesama muslim, dan menyampaikan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi
pembangunan umatdan bangsa.
3. Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI)
Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI) mempunyai arti
penting bagi perkembangan syiar ke-Islaman, karena dari sinilah umat Islam itu
sendiri menampakkan jati dirinya sebagai seorang muslim yang menghargai
nilai-nilai historis agamanya. Di samping itu pula peringatan hari-hari besar
Islam ini adalah merupakan manifestasi dari nilai-nilai keimanan seseorang.
Aktivitas ini mempunyai tujuan penting yaitu untuk mengenang kejadian maupun
peristiwa yang terdahulu pernah terjadi di kalangan umat Islam, hal ini sangat
berguna untuk mempertebal keimanan dan tentunya ketakwaan kepada Allah SWT.
4. Peringatan Muharam
Sebagian elemen masyarakat diperingati dengan berbagai
kegiatan seperti berpuasa, melakukan pengajian dan berdo’a agar dikaruniai
hidup dan penghidupan yang lebih layakdunia dan akhirat Bulan Muharram adalah
salah satu bulan dalam ajaran islam yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk
melakukan puasa. Tahun Baru Islam yang jatuh pada tanggal 1 Muharram diakui
pemerintah sebagai hari besar setiap tahunnya dan masuk kedalam hari libur
nasional, harapannya dengan semakin banyak informasi dimedia internet yang
memberikan info tentang hari hari besar islam semoga perjalanan peringatan 1
muharram 1437 Hijriyah memberi manfaat besar dan kesadaran bagi semua kaum
muslimin bahwa islam mempunyai hari besar yang sarat akan perjalanan sejarah
yang memiliki nilai tinggi untuk tetap diperingati.
5. Kegiatan Ramadhan
a. Buka Bersama Dengan Anak Yatim
Bulan puasabanyak dimanfaatkan banyak masyarakat untuk
mengadakan acara buka puasa bersama dengan mengundang anak yatim piatu. Tujuan
dilaksanakannya acara tersebut agar anak yatim piatu ikut turut merasakan
suasana bahagia dan kebersamaan di bulan puasa. Dengan memberikan kebahagiaan
kepada anak yatim piatu tentunya mereka yang mengadakan akan mendapatkan
limpahan pahala yang berguna bagi dirinya.
b. Bagi-Bagi Takjil
Kegiatan selanjutnya yang sering kali dilakukan
masyarakat yang juga berdampak positif bagi orang lain adalah dengan
membagi-bagikan takjil secara percuma kepada masyarakat. Kegiatan inibiasanya
dilakukan oleh organisasi masyarakat ataupun kemahasiswaan dan mereka biasanya
membagi-bagikan takjil secara gratis di persimpangan lampu merah kepada para
pengendara motor danmobil dengan tujuan jika para pengendaratersebut tidak
sempat berbuka dirumah mereka dapat berbuka dengan takjil yang dibagikan
tersebut.
c. Bantuan Sosial
Bantuan sosial merupakan kegiatan yang juga sering
dilakukan perkumpulan mahasiswa atau masyarakat saat bulanRamadhan. Mereka
biasanya meminta sumbangan secara sukarela kepada masyarakat untuk disalurkan
kepada masyarakat miskin yang membutuhkan.
d. Buka Gratis Di Banyak Masjid
Kegiatanbuka gratis di masjid biasanya banyak dilakukan
oleh masjid-masjid besar yang memiliki cukup dana untuk menyediakan takjil dan
makanan berbuka bagi para jamaahnya. Masyarakat pun bisa menyumbang makanan dan
minuman untuk para jamaah yang berbuka. Namun kegiatan buka gratis dimasjid ini
seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mendapatkan makanan gratis,
mereka ikut mengambil makanan yang disediakan oleh pihak masjid namun
sebenarnya mereka tidak ikut berpuasa sehingga makanan yang diperuntukkan bagi
mereka yang berpuasa menjadi berkurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan
Islam adalah proses bimbingan kepada peserta didik secara sadar dan terencana
dalam rangka mengembangkan potensi fitrahnya untuk menapai kepribadian Islam berdasarkan
nilai-nilai ajaran Islam. Pada sistem pendidikan islam, lingkungan harus
diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karateristik pendidikan islam itu
sendiri. Lingkungan merupakan hal penting dalam proses terjadinya pendidikan
terutama pendidikan islam. Masyarakat sebagai pusat pendidikan Islam harus
dapat mengajarkan nilai-nilai keagamaan
berpegang pada ajaran Islam dan menciptakan kehidupan mermasyarat yang
harmonis.
DAFTAR
PUSTAKA
Andi, Novan, Barnawi, 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media.
Daradjat, Zakiiyah. 1999. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Nata,
Abudin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Qamar,
Mujamil. 2010. Managemen Pendidikan
Islam. Malang : Erlangga.
Taufif,
Ahmad, Farhan. 2011. Pendidikan Agama
Islam. Surakarta: Yuma Pustaka.
[2]Ahmad Taufiq dan Muhammad Rohmadi,
Pendidikan Agama Islam, Yumma Pressindo, Surakarta, hlm. 219-220.
[3] Mujamil Qamar, Managemen Pendidikan
Islam, Erlangga, Malang, hlm. 191-192.
[4]
Andi Novan Wijayani dan Barnawi,
Ilmu Pendidikan Islam, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta hlm. 87.
[6]
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan
Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.37-39.
Komentar
Posting Komentar