TUGAS MODUL MEDIA PEMBELAJARAN
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan MODUL yang
bertemakan Tugas Manusia Sebagai Hamba Allah dan Khalifah di Bumi. Tidak lupa
sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Terima kasih kepada Bapak Dr.
Sukiman, S.Ag.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber
Belajar PAI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat Modul
ini. Terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
meyelesaikan modul ini.
Kami menyadari bahwa dalam membuat modul
ini masih banyak kesalahan baik dalam struktur penyusunan maupun materi. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari
pembaca maupun bapak sangat kami harapkan.
Semoga modul ini dapat memberikan
manfaat dan juga ilmu bagi kita semua.
Yogyakarta,
17Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Cover.................................................................................................
Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
Kompetensi Inti.............................................................................................. 1
Kompetensi Dasar........................................................................................... 1
Indikator......................................................................................................... 1
Materi Pokok.................................................................................................. 2
Uraian Materi.................................................................................................. 3
Tugas & Latihan........................................................................................... 13
Kunci Jawaban.............................................................................................. 16
Daftar Pustaka.............................................................................................. 18
A.
Kompetensi Inti
(KI1): Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(KI2) : Mengembangkan perilaku (jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(KI3) : Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidangkajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
(KI4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi Dasar
Dengan mempelajari modul ini, anda dapat menjelaskan dan memahami
ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan Khalifah di
bumi pada Q.S Al-Mukminuun : 12-14 ; Q.S
An-Nahl : 78 ; Q.S Al-Baqarah : 30-32 ; dan Q.S Adz-Dzaariyat : 56
C.
Indikator
Setelah membaca kompetensi dasar, pada modul ini anda akan
mendapatkan penjelasan dan pemahaman
tentang :
1.
Memahami kandungan Q.S Al-Mukminuun
: 12-14
2.
Memahami kandungan Q.S An-Nahl : 78
3.
Memahami kandungan Q.S Al-Baqarah : 30-32
4.
Memahami kandungan Q.S
Adz-Dzaariyat : 56
5.
Contoh Perilaku manusai yang mengamalkan dalil diatas
D.
Materi Pokok
Dalam bab ini, kita akan mempelajari tentang manusia dan tugasnya
sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi memalui pemahaman tentang :
1.
Kandungan Q.S Al-Mukminuun :
12-14
2.
Kandungan Q.S An-Nahl : 78
3.
Kandungan Q.S Al-Baqarah : 30-32
4.
Kandungan Q.S Adz-Dzaariyat : 56
5.
Contoh perilaku manusia yang mengamalkan dalil diatas.
E.
Uraian Materi
Tahukah kamu bagaimana proses penciptaan manusia?
Ditinjau dari segi prosesnya, penciptaan manusia merupakan serangkaian
proses yang sangat unik dan menakjubkan. Hal itu menunjukkan bahwa Allah Swt.
adalah zat yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Allah Swt. adalah zat yang Maha
Pencipta. Dan tidak ada yang dapat menandingi cip- taan-Nya.
Sebagai makhluk paling mulia dan paling sempurna, manusia berbeda
dengan makhluk Allah Swt. yang lain. Manusia mengemban misi atau tugas yang
sudah dikehendaki oleh Allah Swt., sang Pencipta. Salah satu misi utamanya
adalah dipilihnya manusia untuk menjadi khalifatullah fil-ardi. Untuk
memahaminya lebih mendalam, marilah kita cermati beberapa ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan proses penciptaan manusia, proses manusia setelah dilahirkan, tugas
dan tujuan manusia diciptakan.
Amati
gambar dibawah ini, dan renungkanlah !

Lalu apakah kamu tahu tugas manusia di
bumi seperti apa ?
Pernahkah kamu membaca ayat Al-Qur’an
tentang tugas manusia di bumi ? Jika pernah, maka kamu sudah tahu apa tugas
manusia di bumi. Tugas manusia di bumi yaitu sebagai hamba Allah dan khalifah
sesuai dengan ayat yang akan kita pelajari di bawah ini.
1.
Surat Al- Mukminun 12-14
وَلَقَدۡ
خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ ١٢ ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ
مَّكِينٖ ١٣ ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ
مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ
أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤
Artinya
: :Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dag- ing.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik. “ (QS. al-Mu’minun : 12-14)



QS. al-Mu’minun ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia
yang sangat unik.








![]() |
"Dari
Anas bin Malik dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala
menugaskan satu Malaikat dalam rahim seseorang. Malaikat itu berkata, ‘Ya Rabb,
(sekarang baru) sperma. Ya Rabb, segumpal darah!, Ya Rabb, segumpal daging! ‘
Maka apabila Allah berkehendak menetapkan ciptaan-Nya, Malaikat itu bertanya,
‘Apakah laki-laki atau wanita, celaka atau bahagia, bagaimana dengan rizki dan
ajalnya? ‘ Maka ditetapkanlah ketentuan takdirnya selagi berada dalam perut
ibunya.” (HR. Bukhari)
2.
QS al-Nahl :78
وَٱللَّهُ
أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ
لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨
Artinya
: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengeta- hui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur." ( QS. An-Nahl: 78)



Ayat ini masih erat hubungannya dengan Q.S Al-Mukminun ayat 12-14. Pada
ayat ini, Allah Swt. menegaskan bahwa ketika seorang anak lahir ke dunia,
merekadalam keadaan tidak tahu apa- apa. Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya,
Allah Swt. membekalinya dengan atribut pelengkap yang nantinya dapat berfungsi
untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut
tersebut berupa tiga unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia,
yakni: pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran.
Yang menarik untuk ditelaah, bahwa ternyatapendengaran
adalah unsur penting yang pertama kali digunakan bagi orang yang belajar
guna memahami segala sesuatu. Menurut sebuah teori penemuan modern, bayi yang
masih dalam kandungan bisa menangkap pesan yang disampaikan dari luar dan ia
sangat peka. Maka ada ahli yang menyarankan agar anak nantinya berkembang
dengan kecerdasan tinggi dan kehalusan budi, hendaknya selama di dalam
kandungan ia sering diperdengarkan musik klasik dan irama-irama yang lembut.
Atau kalau dalam konteks Islam, hendaknya bayi dalam kandungan sering
diperdengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, kalimah-kalimah tayyibah. Karena
diyakini bahwa sang bayi dapat menangkap pesan menlalui pendengaran itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, manusia
menangkapnya dengan pendengaran, diperkuat dengan penglihatan dan akhirnya
disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Akhirnya setelah manusia menyadari bahwa dahulu ketika lahir tidak
satupun yang bisa diketahui, kemudian atas kemurahan Allah Swt. yang telah
memberikan pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran, manusia bisa
mengetahui segala sesuatu dalam hidupnya. Puncaknya, kesadaran tersebut sudah
seharusnya men- dorong rasa bersyukur yang teramat besar kepada yang telah
berkuasa memberikan itu semua. Oleh karena itu, pada akhir ayat, Allah Swt.
menegaskan bahwa itu semua diberikan kepada manusia agar manusia mau bersyukur
kepada-Nya. Rasa syukur itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan,
ketundukan, ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan
direalisasikan dalam bentuk beribadah kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Zat yang
Maha Pencipta, zat Yang Maha Pemurah, zat yang Maha Kuasa, zat yang Maha Besar
dan zat yang berhak disembah oleh sekalian makhluk.
3.
QS al-Baqarah: 30 -32
وَإِذۡ
قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ
قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ
نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا
تَعۡلَمُونَ ٣٠ وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ
فَقَالَ أَنۢبُِٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٣١ قَالُواْ
سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُٱلۡحَكِيمُ
٣٢
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (30). Dan Dia mengajarkan kepada
Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar! (31). Mereka menjawab: "Maha
Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana (32).



Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa sebelum Allah SWT menciptakan
manusia pertama yakni Adam a.s, Allah telah menyampaikan niatnya tersebut
kepada malaikat. Diilustrasikan dalam ayat tersebut, terjadi dialog antara
Allah Swt. dengan malaikat. Allah Swt. menyampaikan kepada para malaikat bahwa
Allah Swt. hendak menjadikan khalifah di muka bumi.
Mungkin kalian bertanya-tanya apa sih khalifah itu ? siapa si khalifah
itu ?
Dalam pembahasan berikut ini kita akan mengetahui apa yang dimaksud
dengan khalifah dan siapa khalifah itu.
Khalifah berarti pengganti, yang menggantikan atau yang datang
sesudah siapa yang datang. Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah
yang menggantikan Allah Swt. dalam menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi.
Allah Swt. menunjuk manusia sebagai khalifah merupakan penghormatan kepadanya
karena kelebihannya dibandingkan makhluk selain manusia, tidak terkecuali
malaikat. Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah, Allah Swt. juga bermaksud
mengujinya sejauh mana manusia bisa melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah
Swt. di muka bumi.
Ketika Allah Swt. menyampaikan rencana tersebut, malaikat mengatakan
”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Bila dikaji dengan baik,
pernyataan malaikat tersebut bukan pertanda keberatan atas rencana Allah Swt.
tersebut.
Perlu diingat bahwa malaikat adalah makhluk yang sangat taat dan
patuh terhadap Allah Swt., tidak mungkin malaikat menentang dan mendurhakai-
Nya, termasuk terhadap rencana menjadikan khalifah di muka bumi ini. Namun
demikian, pertanyaan malaikat tersebut dapat diasumsikan beberapa hal.
Pertama,
bisa jadi hal itu berdasarkan pengalaman mereka sebelum terciptanya manusia dimana
ada makhluk yang berlaku merusak dan menumpahkan darah. Kedua, atau bisa
juga malaikat menduga bahwa karena yang akan ditugaskan menjadi khalifah bukan
malaikat, maka tentunya makhluk ini berbeda dengan mereka yang senan-tiasa
bertasbih dan memuji Allah Swt. Ketiga, bisa juga karena dari penamaan
Allah Swt. terhadap makhluk yang akan diciptakan dengan sebutan khalifah. Kata
khalifah ini mengisyaratkan pelerai perselisihan dan penegak hukum, sehingga
dengan demikian pasti ada diantara mereka yang berbuat kerusakan, perselisihan
dan pertumpahan darah. Wallahu a’lam. Tetapi, apapun latar belakang pertanyaan
malaikat tersebut, yang pasti malaikat hanya bertanya kepada Allah Swt. bukan
menunjukkan keberatan terhadap rencana Allah Swt.
Kemudian dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat
itu dijawab singkat oleh Allah Swt ”Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui”. Jawaban Allah Swt. tersebut juga diperkuat bahwa
manusia memang layak ditugasi sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan
manusia jika dibandingkan makhluk lain termasuk malaikat. Kelebihan yang sangat
nyata adalah kelengkapan unsur penciptaan manusia, yaitu jasad fisik, ruh
termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan akal pikiran yang
dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia.
Dalam ayat selanjutnya, ayat 31-32, Allah Swt. menyatakan kelebihan
manusia dibandingkan makhluk lainnya.
4.
QS Adz - Dzariyat [51]: 56
وَمَا
خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Q.S Adz-Dzariyat:56)



Allah menegaskan dalam QS. Adz˙-Dzariyat ayat 56 bahwa tujuan
diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap
segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam
kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin.
Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah Swt.
Secara
garis besar,ibadah dapat dibedakan menjadi dua
![]() |


Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah Swt. yang
telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahan-
Nya Allah Swt. memberikan fasilitas hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya
dimiliki oleh setiap manusia, apabila manusia mempunyai kesadaran akan hak itu.
Lain halnya apabila manusia tidak mempunyai kesadaran untuk mensyukuri segala
yang telah diberikan oleh Allah Swt., maka ia akan menjadi manusia yang tidak
mau tunduk, tidak mau taat dan mengingkari Allah Swt. dengan tidak mau beribadah
kepada-Nya.

"Aku
mendengar Al Mughirah ra. berkata; “Ketika Nabi saw. bangun untuk mendirikan
shalat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau dimintai
keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: “Apakah memang tidak sepatutnya
aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR.Bukhari)
Sebelum
menerapkan perilaku sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi, apa yang
sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu ?
Nah, hal yang pertama dan paling utama yaitu kita harus membiasakan
diri membaca Al-Qur’an setiap hari, baru setelah itu kita mnejalankan tugas
kita sebagai hamba Allah dan Khalifah di bumi.
Lalu,
perilaku seperti apa yang sepantasnya kita lakukan ?
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan QS al- Mu’minun:12-14 sebagai berikut:
1.
Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina.
2.
Senatiasa mengakui kemahakuasaan Allah Swt. yang telah menjadikan
kita dari sesuatu yang hina tersebut.

3.
Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah menjadikan kita
sebaik- baik bentuk

Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan QS al-Nahl :78 sebagai berikut:
1.
Senantiasa mengakui kebesaran Allah Swt. yang telah menganugerahi
kita pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
2.
Selalu bersyukur kepada Allah Swt. atas kenikmatan yang telah
diberikan kepada kita berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan QS al-Baqarah:30-32 sebagai berikut:
1.
Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan yang lain sebelum
diputuskan untuk melakukannya.
2.
Senantiasa menerima dengan lapang dada kelebihan yang lain atas
dirinya.

1.
Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. Baik dalam artian sempit
maupun luas.

2.
Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt. berikan kepada
kita yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
Tugas / Latihan
A.
Pilihan Ganda
Berilah tanda silang pada huruf A,
B, C, D, atau E pada jawaban yang anda anggap benar !
1.
Berdasarkan
surat Al-Mu'minun ayar 12-14 manusia diciptakan dari ...
a.
Api
b. Udara c.
Cahaya d.
Tumbuhan e. Saripati
tanah
2. Mudhghoh
termasuk tahapan penciptaan manusia yang artinya ...
a.
Rahim
d. Tulang atau rangka
b. Segumpal
darah
e. Daging hancur yang sudah dikunyah
c. Segumpal daging
3.
Arti kata addimaa
dalam surat AL-Baqarah ayat 30 adalah ...
a. Tulang rusuk b.
Janin c.
Darah d.
Daging e. Kulit
4.
Tujuan Allah
menciptakan jin dan manusia adalah ...
a.
Mencari
rezeki
d. Mencari kebahagiaan di dunia
b.
Beribadah
kepada Allah swt. e. Mencari
kebahagiaan di akhirat
c.
Mencari karunia
Allah swt.
5.
Dalam surah
Al-Baqarah ayat 30 dijelaskan bahw Allah swt, menunjuk Manusia Sebagai ... di
muka bumi ini.
a. Pemimpin b. Khalifah
c. Perusah d.
Pembantu e. Pendusta
6.
Yang menduga
bahwa manusia memiliki sifat-sifat buruk yang tidak layak disandang
sebagai seorang khalifah karena manusia takut
akan merusak bumi adalah ...
a. Malaikat b.
Jin c. Manusia
d. Allah e. Rasul
7. Allah
swt, memberikan ruh kepada janin yang ada di dalam kandungan seorang calon ibu
ketika janin berusia .... hari.
a.
30
b. 16 c.
50 d. 70
e. 120
8. Kekhawatiran
malaikat bahwa manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi menjadi hilang
setelah mendapat penjelasan dari ...
a. Al-Quran b.
Hadis c.
Ijtihad d.
Ijmak e. Allah swt.
9. Firman Allah
swt, yang menjelaskan bahwa Allah swt, menciptakan jin dan manusia hanyalah
unutuk ibadah semata kepada Allah. Hal tersebut tercantum dalam surat ...
a. Al Fatihah
'4
c. Al Baqarah
'30
e. Az Zariyat '56
b. Al Mulk
'1
d. Al Hajj '45
10. Salah satu
tahapan penciptaan manusia adalah alaqah yang berarti ...
a. Gumpalan
darah
c. Tulang dan
rangka
e. Saripati tanah
b. Gumpalan daging
d. Rahim
B.
Uraian
1.
Jelaskan proses penciptan manusia berdasarkan QS. Al-Mu’minun: 12
-14!
2.
Sebutkan beberapa kenikmatan yang diberikan oleh
Allah Swt. sebagaimana dalam
QS. Al-Nah.l: 78!
3.
Jelaskan yang harus kita lakukan menyikapi berbagai kenikmatan yang
Allah Swt. berikan sebagaimana tersurat dalam QS. Al-Nah.l: 78!
4.
Jelaskan maksud khalifah sebagaimana yang dimaksud dalam QS al-
Baqarah:30-32!
5.
Jelaskan pengertian ibadah
dan tujuannya!
C.
Tes Mandiri
Setelah kalian mempelajari
tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah Swt. dan khalifah di bumi,
amatilah perilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang menghambakan diri
kepada Allah Swt. dan sebagai khalifah di lingkungan madrasah dan di tempattinggalmu!
Perilaku yang diamati
|
Tanggapanmu?
|
|
|
|
|
\
D.
Kunci Jawaban
a. Pilihan Ganda
1.E 6. A
2.B 7. E
3.C 8. E
4.B 9. E
5.B 10.A
b. Uraian
1.
Saripati tanah menjadi nuthfah lalu menjadi ’alaqah (segumpal
darah) kemudian menjadi mudghah
(segumpal daging) setelah itu menjadi Tulang-belulang yang terbungkus daging
dan akhirnya menjadi anak manusia. Perubahan tersebut terjadi setiap 40 hari
sekali.
2.
Allah Swt. yang telah memberikan pendengaran, penglihatan dan
hati/akal pikiran, manusia bisa mengetahui segala sesuatu dalam hidupnya Allah
Swt. menegaskan bahwakenikmatan itu diberikan kepada manusia agar manusia mau
bersyukur kepada-Nya.
3.
Yang harus kita lakukan yaitu bersyukur. Rasa syukur dapat
diwujudkan dengan pengakuan, ketundukan,
ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan direalisasikan
dalam bentuk beribadah kepada-Nya.
4.
Khalifah berarti pengganti, yang menggantikan atau yang datang
sesudah siapa yang datang. Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang
menggantikan Allah Swt. dalam menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Dalam
ayat tersebut, yang dimaksud khalifah yaitu manusia.
5.
Beribadah yaitu menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan
patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan,
ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan
total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah
Swt.
Tindak Lanjut
Setelah anda selesai mengerjakan soal dan telah mencocokkan jawaban
anda dengan kunci jawaban, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui tingkat
penguasaan anda dengan cara menilai/ memberi skor pada hasil pekerjaan anda.
Rumus :
Jumlah
Benar

3
Jika nilai anda
:
100 : Sangat Baik
>75 : Baik
<75 : Kurang Baik
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama. 2014. Qur’an
Hadis. Jakarta : Kementerian Agama
http://faridarohmawati.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar